BAB I
PENDAHULUAN
Cokelat atau oleh para ahli diberi nama Theobroma cacao, ini memang mengandung arati tersendiri. Dalam bahasa Yunani, Theos bearti Dewa atau Thian dalam bahasa Cina. Sedangkan Broma ini berarti santapan. Hingga dengan demikian nama Theobroma ini diartikan santapan pada dewa.
Nama cacao, bukanlah berasal dari bahasa Yunani, akan tetapi berasal dari bahasa Aztek, di daerah Mexico Amrika Tengah.
Cokelat pada waktu itu benar-benar sangat berharga. Apalagi bagi suku Aztek, hingga sesuai dengan namanya yang disebut-sebut sebagai santapan para dewa. Bahkan di Istana Montezuma, yang merajai suku Aztek. Biji cokelat ini dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Jadi nilai cokelat sama dengan uang. Misalkan saja seorang ingin membeli seekor kelinci atau budak belian, maka orang tersebut cukup menyediakan sepuluh biji cokelat untuk ditukar kelinci dan seratus biji cokelat untuk membeli budak belian. Bukan hanya itu, di kalangan suku Aztek, pembayaran pajak dapat dilakukan dengan cara memberi biji cokelat.
BAB II
SYARAT TUMBUH TANAMAN COKELAT
SYARAT TUMBUH TANAMAN COKELAT
A. Iklim
Semua tanaman cokelat dalam keadaan aslinya adalah pohon-pohon yang terdapat dalam hutan tropis, masalah kelembapan dan temperatur agak menonjol pengaruhnya. Dengan demikian dapat kita simpulkna kelau pohon cokelat memerlukan tempat-tempat yang lembap dan panas.
Batas-batas geografis dalam menanam cokelat adalah 20 Lintang Utara dan 20 Lintang Selatan dari garis khatulistiwa. Akan tetapi kalau untuk usaha yang akan memberikan keuntungan, daerah tanam yang paling baik dan cocok adalah 10 Lintang Utara dan 10 Lintang Selatan.
Hampir setiap perkebunan cokelat diusahakan di daerah-daerah dataran rendah. Demikian juga di Indonesia, semua perkebunan cokelat terletak di dataran-dataran rendah ataupun di lereng-lereng gunung dengan ketinggian 500 m dari permukaan laut.
Hujan Tropis Upper Amazone adalah daerah asal tanaman cokelat, yang tumbuh terlindung dari pohon-pohon hutan yang lebih besar dari tanaman cokelat sendiri. Mungkin karena itulah orang beranggapan bahwa pohon cokelat perlu pohon pelindung.
Banyak percobaan-percobaan yang berhasil menunjukan kalau pohon cokelat itu tidak perlu pohon pelindung. Tetapi harus cukup tersedia air di dalam tanah dan cukup kebutuhan tentang unsur-unsur hara. Malahan dengan percobaan-percobaan itu memberikan hasil yang maksimal. Sehingga anggapan bahwa pohon cokelat perlu adanya pohon pelindung untuk hidupnya, menjadi kabur.
B. Tanah
Mengenai tanah untuk tanaman cokelat sampai saat ini belum ada kecocokan pendapat. Sebab sebenarnya cokelat dapat hidup pada semua jenis tanah. Hal yang terpenting adalah lapisan tanah harus dalam sehingga dapat memberi kesempatan pertumbuhan akar dengan bebas, dan kandungan bahan organik yang cukup, artinya tidak kekurangan air dan tidak pula terendam air untuk waktu lebih dari 24 jam.
BAB III
PEMELIHARAAN TANAMAN
PEMELIHARAAN TANAMAN
A. Penyiangan
Penyiangan adalah pekerjaan perawatan yang pertama-tama dikerjakan. Sebab tanaman yang baru saja ditanam harus benar-benar bebas dari persaingan dengan rumput-rumput yang tumbuh di sekitarnya. Karena rumput itu termasuk pengganggu buat pertumbuhan tanaman cokelat.
B. Pemupukan
Pemupukan ini dimaksudkan menambah unsur-unsur yang kurang dalam tanah. Kalau dilihat dari laboratorium maka tanah di Indonesia ini pada umunya kekurangan unsur N, dengan demikian pemberian Urea atau ZA selalu memberi respon paling nyata.
Untuk tanaman cokelat, kalau kita memberikan pupuk, jangan sampai under ataupun overdosis, kita berikan sesuai dengan daftar dosis pemupukan dari saat tanam sampai tanaman cokelat mencapai keadaan produktif.
Umur
(tahun) Pemberian pupuk N
(ZA) Pemberian pupuk P
(DS) Pemberian pupuk K
(KC)
1 2 x 25 gram 2 x 12,5 gram 2 x 12,5 gram
2 2 x 50 gram 2 x 25 gram 2 x 25 gram
3 2 x 100 gram 2 x 50 gram 2 x 50 gram
4 2 x 200 gram 2 x 100 gram 2 x 100 gram
5 2 x 250 gram 2 x 125 gram 2 x 125 gram
6 dan seterusnya sama dengan pemupukan tahun ke-5
BAB IV
PENYAKIT, HAMA, DAN PEMBERANTASANNYA
PENYAKIT, HAMA, DAN PEMBERANTASANNYA
A. Penyakit Pada Pohon Cokelat
1. Phytophthora Palmivora
Penyakit ini disebabkan jamur yang namanya Phytopthora Palmivora. Sedangkan gejala-gejalanya adalah sebagai berikut.
a. Busuk buah atau yang sering disebut black pod disease.
b. Kanker batang atau kulit menjadi busuk.
c. Matinya buah-buahan yang masih kecil dan kemudian berubah menjadi hitam.
d. Menyebabkan kematian di bedengan perkecambahan.
Cara Pemberantasannya
Cara pemberantasnya ialah dengan jalan mengiris atau memotong dan membersihkan kulit yang terkena sampai bagian yang sehat dan kemudian dilumas dengan Carbolineum Plantarium ataupun fungisida-fungisida yang lain. Biasanya masuknya phytopthora ke dalam kulit didahului oleh luka-luka mekanis.
2. Penyakit Akar
Penyakit akar ini serangannya tidak banyak, akan tetapi kalau tidak ditangani dengan serius atau bahkan dibiarkan saja, maka akan meluas dan tempat-tempat lowong menjadi banyak, lama-lama produksi bisa menurun karena jumlah pohon berkurang.
Cara Pemberantasannya
Pemberatasannya dilakukan dengan cara menggali sampai bersih akar tanaman cokelat yang sakit, setelah terkumpul, akar-akar itu dibakar. Kemudian satu deret di luar pohon tersebut dibuatkan saluran isolasi sedalam 160 cm untuk mencegah perluasan penyakit tersebut.
B. Hama Pada pohon Cokelat
1. Cacao Mot
Cacao mot menyerang pada buah. Kupu-kupunya adalah jenis kupu-kupu malam yang menyerang dan meletakkan telurnya setelah matahari terbenam. Telur tersebut diletakkan di permukaan tanah. Setelah telur tadi menetas dan menjadi bulat. Maka ulat-ulat kecil inilah yang kemudian membuat lubang dan masuk ke dalam buah cokelat. Mereka itu lalu tinggal di dalam buah, biji ataupun tempat-tempat saluran makanan.
Cara Pemberantasannya
Dahulu untuk memberantas cacao mot selalu dipakai sistem rampasan, artinya buah-buah yang menggantung di pohon pada bulan Oktober semua dirampas. Ini berarti mengorbankan ± 30 % seluruh produksi setahunnya, atau bahkan lebih. Dengan demikian dapat dipastikan kerugian paling sedikit 30 %.
Kerugian tersebut bisa bersifat ongkos dan mutu.
1. Ongkos rampasan, ongkos memecah buah yang lebih mahal.
2. Biaya lebih mahal sedangkan produksi lebih kecil.
3. Mutunya menjadi rendah sehingga mempengaruhi harga jual menjadi lebih rendah.
2. Helopeltis
Helopeltis ini disamping menyerang buah-buah dari segala umur, juga menyerang tunas-tunas yang masih muda. Akan tetapi hama ini lebih senang menyerang buah kalau dibandingkan dengan tunas-tunas yang masih muda. Sebab kalau memang tak ada buah, barulah hama helopeltis ini menyerang tunas-tunas muda.
Buah-buah cokelat yang diserang helopeltis ini akan kelihatan kalau ada bekas-bekas tusukan dan berupa bintik-bintik hitam pada permukaan buah. Kalau ada serangan yang hebat, maka seluruh permukaan buah menjadi busuk.
Cara Pemberantasannya
Cara memberantas hama helopeltis yang pernah dipraktekkan di perkebunan Jatirono dengan mempergunakan edrin 19,2 E C. dengan kadar 0,4 %. Percobaan ini ternyata mambawa hasil yang baik juga tak mempunyai pengaruh jelek dalam pembentukan buah.
Kemudian menyusul BHC Spray 0,5 % dan Basudin 60,02 %. Perlu diketahui bahwa sebaiknya waktu penyemprotan dilakukan malam hari antara pukul 18.00 – 20.00, sebab saat itu pergeraka helopeltis lebih lamban atau bahkan telah diam sama sekali.
BAB V
PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL
PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL
A. Panen
Panen cokelat dimulai setelah buahnya masak. Buah yang telah masak dapat dilihat setelah ada perubahan warna. Buah yang tadinya hijau, jika telah masak akan berwarna kuning. Buah yang tadinya merah, setelah masak akan berubah warnanya menjadi oranye. Waktu yang dibutuhkan oleh buah dari mulai membentuk sampai masak adalah 6 bulan. Umumnya setelah 143 hari pertumbuhan buah sudah maksimum dan akan mulai masak. Setelah 170 hari buah telah menunjukkan tanda-tanda akan masak.
Buah yang telah dipetik kemudian dikumpulkan untuk dipecah dan dipisahkan antara biji dengan kulit buah. Di kebun biji-biji dapat disortasi dalam beberapa sortiran kebun sebagai berikut ini, yaitu :
a. Sortiran kebun nomor 1 : Biji yang berasal dari buah yang masak dan sehat
b. Sortiran kebun nomor 2 : Biji yang berasal dari buah yang cacat karena
diserang hama/penyakit buahnya kurang matang dan biji yang kotor kena tanah
B. Pengolahan Hasil
Untuk mendapatkan cokelat pasar (biji cokelat yang kering) dari biji-biji cokelat yang segar (biji cokelat yang masih basah) membutuhkan pengolahan lebih dahulu. Pengolahan biji cokelat basah sehingga menghasilkan biji-biji cokelat kering meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
1. Pemeraman/fermentasi,
2. Pencucian,
3. Pengeringan, dan
4. Sortasi.
1. Fermentasi
Biji-biji dimasukkan dalam kotak fermentasi. Masa fermentasi pada kotak fermentasi yang ke-1 berlangsung 12 jam. Biasanya dari pukul 18.00 sampai pukul 06.00 pagi. Dari kotak fermentasi ke-1 kemudian dipindahkan ke kotak fermentasi ke-2.
2. Penyucian
Sebelum biji-biji cokelat yang habis difermentasikan itu dicuci, maka sebaiknya direndam lebih dulu selama 2 jam. Perendaman ini dimaksudkan untuk menaikkan prosentase biji-biji bulat naik, hanya saja berat biji bisa kurang.
Pencucian ini tidak perlu terlalu bersih karena :
a. Menyebabkan kulit biji menjadi lemah/mudah rapuh sehingga prosentase gruis bertambah,
b. Berat kurang, dan
c. Warna kurang menarik.
3. Pengeringan
Pengeringan biji cokelat yang dicuci mengalamai dua tahap. Tahap pertama dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari. Untuk itu dipergunakan lantai penjemuran yang dibuat dari semen.
4. Sortasi
Sortasi sederhana yang sekarang biasa dipakai untuk membagi mutu, dibagi menjadi 5 golongan.
MUTU A : Warna merah/cokelat merata, biji bulat penuh.
MUTU B : Warna merah/cokelat kurang merata, bercak-bercak, biji kurang
bulat agak rusak sedikit.
MUTU C : Warna merah/cokelat tidak merata, biji gepeng dan keriput.
MUTU G : Campuran biji yang tidak berkulit dengan biji tidak pecah-pecah.
MUTU Z : Biji yang berwarna hitam yang meliputi biji-biji yang kotor kena
tanah, biji-biji bekas serangan penyakit/hama.
Setelah mengadakan sortir, biji-biji itu kita masukkan ke dalam karung goni sesuai dengan mutu-mutunya, baru kita menjualnya. Biasanya setiap karung diisi biji cokelat seberat 60 kg.
0 komentar: on "Tanaman Buah Cokelat"
Posting Komentar