Rabu, 31 Maret 2010

Keanehan Munculnya Kapten Kapal Titanic

Dua orang korban musibah Kapal Titanic pada tahun 1912, tiba-tiba muncul dalam keadaan masih hidup. Secara fisik mereka tidak berubah persis seperti semula.

Teori lorong waktu telah menjawabnya. Misteri peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu, dan yang membuat gempar adalah nasib mujur kemunculan kembali korban Kapal Laut Titanic yang masih hidup. Di antara kedua korban yang beruntung ini, yang satu adalah seorang penumpang wanita yang ditemukan pada tahun 1990, dan lainnya lagi adalah seorang kapten kapal Titanic yang ditemukan pada tahun 1991. Kapten kapal Smith ditemukan pada tanggal 9 Agustus 1991, setahun setelah ditemukannya seorang korban yang beruntung bernama Wenny Kathe, dia diselamatkan dari atas gunung es.

Selama berpuluh-puluh tahun hanyut terapung-apung di atas lautan, namun tidak membuatnya kelihatan tua dan lemah, Kapten Smith yang meskipun telah berusia 139 tahun, namun masih tampak seperti orang yang berusia 60 tahun lebih, dan bahkan dia masih menganggap bahwa saat itu adalah masa-masa sekitar tenggelamnya Kapal Titanic pada tanggal 15 April 1912. Melalui identifikasi sidik jari yang masih tersimpan dalam catatan pelayaran laut, maka bisa dipastikan identitas Kapten Smith. Seorang lagi korban musibah Kapal Titanic, Wenny Kathe yang berusia 29 tahun diselamatkan di atas gumpalan es Samudera Atlantik Utara pada tanggal 24 September 1990. Namun yang membuat orang terkejut adalah sejak dia hilang pada tahun 1912 hingga sekarang, tidak terlihat tanda-tanda tua sedikit pun juga. Dia ditemukan dan diselamatkan di atas gumpalan es 363 km barat daya Islandia.

Kantor pelayaran telah menemukan daftar nama penumpang Kapal Titanic dan menegaskan keaslian identitas dirinya. Smith, kapten kapal Titanic dan penumpangnya Wenny Kathe adalah saksi hidup orang hilang yang muncul kembali melalui lintasan lorong waktu. Oleh karena mereka menghilang dan muncul kembali secara misterius, maka hal ini sangat menarik perhatian orang banyak. Ilmuwan Amerika Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa melihat keberadaan suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong waktu. Dalam sejarah, orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang secara misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.

Dalam penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori hipotesanya sebagai berikut. Pertama, obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat, tidak dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak mutlak, karena terkadang ia akan membukanya. Kedua, lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau memasuki masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa diam membeku. Ketiga, terhadap dunia fana (ruang fisik kita) di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti hilang secara misterius, dan jika keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul lagi secara misterius.

Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30 atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari. Dalam ajaran Buddha terdapat satu bait penuturan, “Bagaikan sehari di kahyangan, tapi rasanya sudah ribuan tahun lamanya di bumi,” tampaknya memiliki makna kebenaran yang sangat dalam.

read more...

Rahasia Senyuman Mona Lisa

Senyuman misteri yang ditunjukkan Monalisa dalam lukisan potret terkenal karya Leonardo da Vinci akhirnya terungkap. Para akademisi Jerman merasa yakin mereka telah berhasil memecahkan misteri yang telah berlangsung beberapa abad di balik identitas gadis cantik yang menjadi obyek lukisan terkenal itu. Lisa Gherardini, istri seorang pengusaha kaya Florence, Francesco del Giocondo, telah lama dipandang sebagai model yang paling mungkin bagi lukisan abad 16 tersebut. Namun demikian, para sejarawan seni sering bertanya-tanya apakah mungkin wanita yang tersenyum itu sebetulnya kekasih da Vinci, ibunya atau artis itu sendiri.

Kini para pakar di perpustakaan Universitas Heidelberg menyatakan berdasarkan catatan yang ditulis pemiliknya dalam sebuah buku pada Oktober 1503 diperoleh kepastian untuk selamanya bahwa Lisa del Giocondo-lah model yang sesungguhnya dalam lukisan itu, yang merupakan salah satu lukisan potret terkenal di dunia. “Semua keraguan tentang identitas Monalisa telah pupus menyusul penemuan oleh Dr. Armin Schlechter,” seorang pakar naskah kuno, kata perpustakaan itu dalam pernyataannya.

Hingga kini, hanya diperoleh “bukti kurang meyakinkan'” dari berbagai dokumen abad 16. “Hal ini menciptakan ruang bagi berbagai interpretasi dan ada banyak identitas berbeda dikemukakan," kata perpustakaan itu. Catatan itu dibuat oleh Agostino Vespucci, seorang pejabat Florence dan sahabat da Vinci, dalam koleksi surat tulisan orator Romawi, Cicero. Tulisan dalam catatan itu membandingkan Leonardo dengan artis Yunani kuno Apelles dan menyatakan ia sedang menggarap tiga lukisan, salah satunya adalah potret Lisa del Giocondo.

Para pakar seni, yang sudah mengaitkan tahun pembuatan lukisan itu pada jaman abad pertengahan itu, menyatakan penemuan Heidelberg itu merupakan terobosan dan penyebutan sebelumnya menghubungkan istri saudagar itu dengan lukisan potret tersebut. “Tak ada alasan untuk terus meragukan bahwa potret ini adalah wanita yang lain,” kata sejarahwan seni Universitas Leipzig, Frank Zoelner, kepada Radio Jerman.

read more...

Legenda Duyung

Ada banyak kisah duyung dari Jepang, namun kisah yang satu ini berbasis pada legenda kuno 1.400 tahun lalu. Satu kisah yang berasal dari kisah kepercayaan Shinto di Kota Fujinomiya dekat kaki Gunung Fuji, Jepang.

Di salah satu Kuil Shinto di Fujinomiya tersimpan sebuah mummi duyung setinggi 170 cm berusia 1.400 tahun. Ini merupakan salah satu mumi duyung tertua dan terbesar yang kini masih tersimpan di Jepang.

Dari bentuknya mummi duyung berpenampilan menyeramkan, berkepala besar, bundar, dan botak, hanya sejumput rambut yang tumbuh di depan kepala sampai ke hidungnya. Mata dan mulutnya tampak terbuka. Ia memiliki sepasang tangan dengan kuku yang tajam (20 cm).

Setengah tubuh bagian atas menyerupai manusia dan setengah bagian di bawah menyerupai ekor ikan. Namun, struktur tulangnya tidak diketahui pasti bagaimana bentuknya karena belum pernah diteliti.

Legenda mengenai duyung monster ini muncul pada masa Putra Mahkota Jepang Shotoku (Shotoku Taishi) di tahun 574-622 Masehi. Saat itu Shotoku berjalan melintas tepian Danau Biwa. Saat ia menyepi tiba-tiba muncul sesosok monster dari dalam danau yang berseru pada Shotoku bahwa ia adalah seorang nelayan yang dikutuk menjadi monster duyung bertubuh setengah orang setengah ikan, karena perbuatan di masa lalunya yang sering membunuh hewan untuk disantap.

Ia mengaku baru memahami kekeliruannya dan berharap agar ia menjadi peringatan bagi seluruh manusia agar tidak melakukan pembunuhan terhadap satwa. Pesan ini disampikan untuk dunia di masa depan. Karena itu monster tersebut minta agar ia (setelah mati nanti) dikeringkan dan ditempatkan disebuah kuil sebagai peringatan bagi umat manusia.

Setelah menyampaikan pesan-pesan itu monster duyung itu kemudian meninggal. Shotoku kemudian merenungkan ucapannya itu dan mengeringkan duyung tersebut menjadi mummi. Sesuai permintaan sang duyung, putra mahkota mendirikan sebuah kuil untuk mummi sang duyung.

Selama 1.400 tahun mummi ini berpindah-pindah tangan sampai akhirnya ditempatkan di Kuil Shinto di Fujinomiya hingga kini. Keberadaan mummi ini dihubungkan dengan kepercayaan yang berpantang membunuh satwa alias hidup ala vegetarian.


"Duyung-Duyung" Yang Nyata

Tidak diketahui pasti apakah legenda soal duyung berasal dari kisah nyata atau bukan. Namun berdasarkan telaah ilmiah di beberapa perairan yang di masa lalu duyung sering dikisahkan, justru memang dihuni hewan-hewan spesial.

Beberapa hewan spesial itu hingga kini masih hidup di perairan tawar atau asin. Hewan-hewan inilah yang sering disalahtafsirkan sebagai duyung. Mungkin karena kebiasaan hidupnya, bentuknya dan performanya yang memang mirip. Apalagi bila dilihat dari kejauhan.

Hewan-hewan ini dikenal sebagai "dugong", "manatee" dan "sapi laut (sea cow)". Ketiga spesies ini memiliki bentuk tubuh yang mirip, namun hidup di lingkungan perairan yang berbeda. Tergolong sebagai mamalia yang suka menyusui dan berjemur di batu karang dan tepi-tepi perairan, atau mengeluh dan bersuara lantang.

Dugong adalah mamalia laut pemakan tumbuhan. Bisa ditemukan di perairan dangkal kawasan pantai India, Pasifik Selatan (dari wilayah pantai timur Afrika sampai utara Australia), perairan pantai Papua, dan kepulauan lain di Pasifik. Dugong berwarna cokelat kelabu, tubuhnya sepanjang 2,7 meter dan mampu hidup sampai usia 70 tahun.


Manatee

Ada tiga jenis manatee yang sudah dikenal. Ada yang hidup di perairan Karibia dan sepanjang pantai tenggara Amerika Selatan.

Ada yang di sepanjang perairan pantai dan muara sungai Florida (AS), dan jenis ketiga yang hidup di perairan tawar sungai Amazon. Manatee ini ada yang hidup di air tawar dan air asin. Warna manatee kelabu, dengan ukuran panjang tubuh 4 meter.


Sapi Laut (sea cow)

Pertama kali ditemukan dan diidentifikasi pada 1741 di dekat Pulau Commander di Laut Bering. Sapi laut biasanya suka hidup di perairan dangkal dekat pantai. Ukuran tubuhnya bisa sepanjang 7,6 meter dan warnanya kelabu kecokelatan dengan pola polkadot samar.

Ketiga hewan air yang menyusui anaknya ini termasuk dalam kelompok ordo (grup) hewan mamalia air yang disebut sirenia.

Penamaan kelompok mamalia air ini dibuat para ilmuwan berdasarkan kepercayaan kuno (mitologi) bahwa hewan-hewan sirenia inilah yang dulu diyakini para pelaut sebagai sirens atau duyung.


Legenda Duyung, Makhluk Setengah Manusia Setengah Ikan

Selama ribuan tahun duyung telah menjadi legenda. Dipercaya sebagai perwujudan makhluk setengah ikan setengah manusia. Dari belahan bumi barat hingga timur, utara dan selatan. Kisah-kisah duyung mewarnai khazanah mitologi dan misteri dari lautan.

Berdasarkan legenda duyung adalah makhluk air yang setengah tubuhnya manusia dan setengah lagi ikan. Bagian pinggang ke atas biasanya berbentuk tubuh perempuan cantik dan pinggang ke bawah tertutup sisik seperti ekor ikan besar. Kisah mengenai duyung ini hampir sama atau serupa di belahan bumi mana pun, karena itu ia menjadi klegenda yang universal.

Ditinjau dari mitologi Yunani, duyung dipercaya sebagai si cantik penggoda pelaut. Siapa yang tergoda rayuan sang duyung ia akan menemui ajalnya. Namun masyarakat Babilonia menganggap duyung sebagai dewa laut yang disebut sebagai Ea atau Oannes. Namun duyung ini adalah jantan.

Mitologi kuno lain (Yunani dan Romawi) juga menyebut bahwa duyung adalah makhluk yang menyertai dewa-dewa laut semacam Poseidon, Neptune dan Triton. Duyung-duyung ini umumnya berupa makhluk bertubuh perempuan dengan paras cantik jelita, berdada montok, bercahaya, namun dari pinggang ke bawahnya seperti ekor ikan.

Duyung pertama kali muncul dalam mitologi di Assyria (1000 SM). Atargatis, ibu dari ratu Assyria, Semiramis, adalah dewi yang mencintai seorang gembala namun kemudian ia membunuhnya karena cintanya ditolak. Merasa malu ia melompat ke dalam danau dan berubah menjadi ikan. Dalam transformasi menebus malu ia berubah menjadi duyung.

Lalu pada masa 500 SM, kisah duyung terdengar lagi dari seorang filsuf dari Ionia (wilayah Yunani) bernama Anaximander. Ia berpendapat bahwa manusia berasal dari satu spesies hewan air. Teori ini kemudian disebut sebagai evolusi hewan air ke manusia. Pendapatnya ini di-anggap sebagai pembenaran bahwa duyung adalah hewan air yang sedang berevolusi menjadi manusia.

Begitu populernya duyung ini, sehingga tercantum dalam perkamen dan naskah-naskah tua. Bahwa dalam catatan Alexander the Great, sang penguasa Macedonia, (356-323 SM) kisah duyung juga terselip di sana. Saudara perempuan Alexander bernama Thessalonike disebutkan berubah menjadi duyung setelah kematiannya.

Legenda dan kisah duyung ini tersebar ke mana-mana. Dikisahkan oleh para pelaut dan penjelajah samudera. Umumnya duyung digambarkan sebagai perempuan cantik berekor ikan, berambut panjang, bersuara merdu, suka berjemur di karang dan tepi pantai. Namun tak ada bukti pasti mengenai eksistensinya. Kecuali pertinggal dalam bentuk sketsa kuno dan tergambar di mata uang kaum Corinthian (Yunani).

Namun ada sebuah buku bertahun 1718 yang terbit di Amsterdam Belanda, yang mengupas soal kehidupan aneka satwa di Samudera Hindia. Buku ini dilengkapi artikel deskripsi, aneka sketsa dan gambar. Dalam buku ini ada satu catatan detail soal duyung:

"Ada monster berwujud wanita setengah ikan, tertangkap di perairan Amboyna (gugus kepulauan Maluku, Indonesia).

Berdasarkan pengukuran memiliki tubuh sepanjang 59 inci (147,5 cm), bentuknya mirip belut laut (moa). Makhluk ini hanya bertahan hidup selama 103 jam (4,5 hari) setelah ditangkap, dan mati di akuarium. Selama pengurungan diberi makan ikan-ikan kecil dan hasil laut lainnya, namun ia tidak merespons makanan tersebut."

Agaknya duyung memang masih misteri. Dipercaya ada, namun bukti yang terlihat sampai kini tak pernah pasti soal wujud duyung yang ada legenda. Para ahli bahkan menyimpulkan bahwa kemungkinan duyung itu adalah mamalia air yang dikenal sebagai dugong, manatee dan sea cow (Sapi laut), yang disalahtafsir oleh pelaut masa lalu.


Dongeng Duyung yang Tersohor

Walau sempat ditakuti oleh banyak pelaut, ternyata kisah soal duyung justru menarik pula bagi anak-anak. Satu dongeng tentang duyung yang terkenal adalah buah karya pendongeng dunia Hans Christian Andersen.

Karya Andersen yang berjudul "The Little Mermaid (1836)" menjadi satu dongeng paling populer soal duyung dan sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Bahkan kisah ini sudah difilmkan dalam versi kartun dengan judul yang sama oleh Walt Disne, namun dengan sedikit pengubahan di bagian akhirnya.

Versi asli Andersen, mengadaptasi kisah yang menjadi patron tentang duyung yang selalu berakhir dengan kesengsaraan. Berkisah soal duyung yang terobsesi dengan kehidupan di darat dan tertarik pada seorang pangeran. Untuk bisa berubah menjadi manusia ia harus rela kehilangan suaranya (bisu). Namun setelah menjadi manusia, sang pangeran tak membalas cintanya karena ia bisu. Akhirnya sang duyung tak bisa menikmati hidup dan berputus asa.

Untuk mengenang dongeng Hans Christian Andersen yang tersohor ini, patung Little Mermaid dibangun di pelabuhan di Copenhagen, Denmark. Patung itu menjadi icon kota pelabuhan itu.

read more...

Selasa, 30 Maret 2010

2012 “Tahun Kiamat”?


Matahari Bisa Guncang Bumi

Materi nikel bisa bergetar karena efek gelombang magnetik. Apakah pembalikan kutub magnet bumi benar-benar akan terjadi pada 2012 nanti? Sekelompok peneliti masih meragukan hal tersebut, tetapi dalam penyelidikan terbaru yang secara terus-menerus menyoroti gerak-gerik dan gejala matahari, gejolak dan peningkatan badai matahari memang mungkin akan terjadi pada 2012. Efek yang mungkin terjadi adalah gangguan sinyal dan sapuan gelombang elektromagnetik yang mungkin akan sedikit memengaruhi alat telekomunikasi dan iklim.


Apa Yang Sebenarnya Terjadi Dengan Matahari Kita?

Peneliti dalam sebuah kutipan artikel di jurnal ilmiah memaparkan bahwa keadaan matahari sedang mengalami siklus. Seperti sebuah musim yang terjadi di bumi, kali ini adalah gejolak dan badai matahari yang sedang terjadi di sana. Sesekali kilatan matahari terlontar jauh mendekati bumi dan terlihat bentuk lidah api yang menyala dengan diikuti hempasan angin.

“Lidah api tersebut memang tidak akan sampai ke bumi,” kata David Hathaway, ahli fisika matahari NASA di Alabama, US. Namun hempasan angin dan efek percikannya seperti gelombang magnit tetap mengenai bumi. Sesekali waktu tahun 1990-an, badai seperti ini pernah terjadi dan menimbulkan aurora yang cukup indah di kutub.

Yang terjadi kemudian, sinyal ponsel menghilang, sinyal komunikasi misterius di bawah laut dan getaran kecil terjadi di bumi. Namun untuk keabsahan getaran tersebut apakah memang terjadi masih dipertanyakan. Tetapi peneliti mengklaim bahwa penyelidikan mereka sejak satelit pengawas matahari ditempatkan di angkasa pada 1990 lalu, keakuratan dan keabsahannya sudah mulai terbukti.

Petunjuk yang didapatkan bahwa matahari mengeluarkan getaran-getaran gelombang seperti riak air angkasa. Dikatakan bahwa getaran tersebut seperti denyut nadi dan ada peneliti lain yang menyebutnya juga seperti alunan musik di tangga nadanya. “Gelombang tersebut kami sebut p-mode dan g-mode,” kata Hathaway.

Dalam siklus matahari, kedua getaran tersebut terbentuk dengan periode yang berbeda-beda. G-mode muncul ketika paket materi di matahari naik dari dalam ke permukaan dan kemudian ditarik lagi oleh gravitasi, sementara pada gelombang p-mode bentuknya tergambar seperti gelombang di permukaan aliran air yang datar.

Kedua gelombang tersebut menimbulkan getaran yang berjangka waktu cukup lama. P-mode getarannya berada dalam periode menit, sementara gelombang g-mode lebih lama dengan durasi 10 menit atau bahkan hingga beberapa jam.

David J. Thomson dari Queen’s University di Kingston, Kanada, menceritakan sebuah fenomena yang tidak biasa. Ia melihat partikel yang dilemparkan oleh matahari dan kemudian diikuti dengan aurora di kutub misalnya, juga menyebabkan fluktuasi yang cukup kuat terhadap kekuatan tiupan angin matahari. “Fenomena yang tidak biasa dan diketahui adalah materi nikel akan bergetar ketika terkena tiupan angin mataharai ini,” katanya.

Nikel ini termasuk bahan material magnet. Unsur nikel terdapat cukup melimpah di muka bumi. Hampir sebagian besar unsur nikel ada disetiap pelapisan batuan. Namun apakah benar-benar akan menggetarkan bumi, katanya, getarannya tidak akan sekuat gempa yang dirasakan oleh manusia. Ia menyebutkan, kejadian ganjil tersebut cukup pelan tetapi bisa dirasakan oleh sebuah alat mekanis.

Meski diprediksi badai maksimum akan terjadi pada 2012 nanti, namun peneliti belum dapat menyebutkan pengaruh paling buruknya yang akan diterima bumi. “Kami berasumsi bahwa pada saat terjadi lontaran gelombang paling tinggi badai mataharai hanya akan mengganggu medan magnet,” katanya. Sejauh ini badai gelombang magnetik yang dialami bumi banyak dipengaruhi oleh aktivitas tersebut dan memang mengganggu medan magnet. Namun pengaruh paling kuat saat badai, kebisingan pada sinyal ponsel sendiri, walaupun tidak akan dirasakan cukup jelas. Hathaway juga memprediksi bahwa dua gelombang yang menyebabkan getaran tersebut statusnya pun diprediksi semakin melemah. Jauhnya jarak lintasan ke permukaan matahari dan hingga ke bumi cukup memperkecil efek yang akan diterima.


Isu Kiamat Tahun 2012 Yang Meresahkan

Di internet saat ini tengah dibanjiri tulisan yang membahas prediksi suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala tentang kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012.

Pada manuskrip peninggalan suku yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.

Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.

Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,” ujar Sri.


Langkah Antisipatif

Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil. Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang. Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi, dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS. Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi. Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. ”Saat ini tengah dipersiapkan pemodelan yang sama untuk bidang navigasi,” tutur Bambang.

read more...

Kamis, 25 Maret 2010

Black Hole



Dengan Gaya gravitasinya yang sangat spektakuler lubang hitam adalah monster kosmis tersendiri. Jurang ketiadaan ini bahkan melenyapkan cahaya. Lubang hitam (black hole) sering dihubungkan dengan hilangnya benda-benda kosmis bahkan wahana udara sekalipun, seperti pernah disinggung dalam rubrik ini berkaitan dengan hilangnya banyak pesawat di Segitiga Bermuda dan Samudera Atlantik Utara. Pro dan kontra pendapat mengenai hal ini memang tak pernah surut. Cerita seputar Segitiga Bermuda pun sepertinya tetap misterius, dan menjadi bahan tulisan yang tidak ada habis-habisnya.

Dalam bahasan fenomena kali ini, baiklah kita tinjau sedikit apa sebenarnya lubang hitam atau yang disebut para ilmuwan sebagai singularitas dari bintang redup yang mengalami keruntuhan gravitasi (gravitational collapse) sempurna ini.

Black Hole

Bila ditelusuri istilah lubang hitam, sebenarnya belum lah lama populer. Dua kata ini pertama kali diangkat oleh fisikawan AS bernama John Archibald Wheeler pada tahun 1968. Wheeler memberi nama demikian karena singularitas ini tak bisa dilihat. Mengapa demikian? Penyebabnya tidak lain karena cahaya tak bisa lepas dari kungkungan gravitasi singularitas yang maha dahsyat ini. Daerah di sekitar singularitas atau lazimnya disebut sebagai Horizon Peristiwa (radiusnya dihitung dengan rumus jari-jari Schwarzschild R = 2GM/C2 dimana G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2, M = kg massa lubang hitam, C = cepat rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya, wilayah ini disebut sebagai lubang hitam.

Dengan tidak bisa lepasnya cahaya, serta merta sekilas kita bisa membayangkan sendiri kira-kira seberapa besar gaya gravitasi dari lubang hitam. Untuk mulai menghitungnya, ingatlah bahwa cepat rambat cahaya di alam mencapai 300 juta meter per detik. Masya Allah. Lalu, apalah jadinya bila benar sebuah wahana buatan manusia tersedot ke dalam lubang hitam? Dalam hitungan sepersejuta detik saja, tentunya dapat dipastikan wahana tersebut sudah remuk menjadi bubur.

Lebih dua ratus tahun silam, atau tepatnya pada tahun 1783. pemikiran akan adanya monster kosmis bersifat melenyapkan benda lainnya ini sebenarnya pernah dilontarkan oleh seorang pendeta bernama John Mitchell. Mitchell yang kala itu mencermati teori gravitasi Isaac Newton (1643-1727) berpendapat, bila bumi punya suatu kecepatan lepas dari Bumi 11 km per detik (sebuah benda yang dilemparkan tegak lurus ke atas baru akan terlepas dari pengaruh gravitasi bumi setelah melewati kecepatan ini), tentu ada planet atau bintang lain yang punya gravitasi lebih besar. Mitchell malah memperkirakan di kosmis terdapat suatu bintang dengan massa 500 kali matahari yang mampu mencegah lepasnya cahaya dari permukaannya sendiri.

Lalu, bagaimana sebenarnya lubang hitam tercipta? Menurut teori evolusi bintang (lahir, berkembang, dan matinya bintang), buyut dari lubang hitam adalah sebuah bintang biru. Bintang biru merupakan julukan bagi deret kelompok bintang yang massanya lebih besar dari 1,4 kali massa matahari. Disebutkan para ahli fisika kosmis, ketika pembakaran hidrogen di bintang biru mulai usai (kira-kira memakan waktu 10 juta tahun), ia akan berkontraksi dan memuai menjadi bintang maha raksasa biru. Selanjutnya, ia akan mendingin menjadi bintang maha raksasa merah. Dalam fase inilah, akibat tarikan gravitasinya sendiri, bintang maha raksasa merah mengalami keruntuhan gravitasi menghasilkan ledakan dahsyat atau biasa disebut sebagai Supernova.

Supernova ditandai dengan peningkatan kecerahan cahaya hingga miliaran kali cahaya bintang biasa kemudian melahirkan dua kelas bintang, yakni bintang netron dan lubang hitam. Bintang netron (disebut juga Pulsar atau bintang denyut) terjadi bila massa bintang runtuh lebih besar dari 1,4 kali, tapi lebih kecil dari tiga kali massa matahari. Sementara lubang hitam mempunyai massa bintang runtuh lebih dari tiga kali massa matahari. Materi pembentuk lubang hitam kemudian mengalami pengerutan yang tidak dapat mencegah apapun darinya. Bintang menjadi sangat mampat sampai menjadi suatu titik massa yang kerapatannya tidak terhingga, yang disebut singularitas tadi. Di dalam kaidah fisika, besaran gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak atau dirumuskan F µ 1/r2. Dari formula inilah kita bisa memahami mengapa lubang hitam mempunyai gaya gravitasi yang maha dahsyat. Dengan nilai r yang makin kecil atau mendekati nol, gaya gravitasi akan menjadi tak hingga besarnya.

Para ilmuwan menghitung, seandainya benda bermassa seperti bumi kita ini akan menjadi lubang hitam, agar gravitasinya mampu mencegah cahaya keluar, maka benda itu harus dimampatkan menjadi bola berjari-jari 1 cm! (Allahu Akbar, hanya Tuhan lah yang bisa melakukannya).

Cakram Gas

Dengan sifatnya yang tidak bisa dilihat, pertanyaan kemudian adalah bagaimana mendeteksi adanya suatu lubang hitam? Kesempatan yang paling baik untuk mendeteksinya, diakui para ahli, adalah bila ia merupakan bintang ganda (dua bintang yang berevolusi dan saling mengelilingi). Lubang hitam akan menyedot semua materi dan gas-gas hasil ledakan termonuklir bintang di sekitarnya. Dari gesekan internal, gas-gas yang tersedot itu akan menjadi sangat panas (hingga 2 juta derajat!) dan memancarkan sinar-X. Dari sinar-X inilah para ahli memulai langkah untuk menjejak lubang hitam.

Pada 12 Desember 1970, AS meluncurkan satelit astronomi kecil (Small Astronomical Satellite SAS) pendeteksi sinar-X di kosmis bernama Uhuru dari lepas pantai Kenya. Dari hasil pengamatannya didapatkan bahwa sebuah bintang maha raksasa biru, yakni HDE226868 yang terletak dalam konstelasi Cygnus (8.000 tahun cahaya dari bumi) mempunyai pasangan bintang Cygnus X-1, yang tidak dapat dideteksi secara langsung. Cygnus X-1 menampakkan orbitnya berupa gas-gas hasil ledakan termonuklir HDE226868 yang bergerak membentuk sebuah cakram. Cygnus X-1 diperhitungkan berukuran lebih kecil dari Bumi, tapi memiliki massa enam kali lebih besar dari massa matahari. Bintang redup ini telah diyakini para ilmuwan sebagai lubang hitam. Selain Cygnus X-1, Uhuru juga mendapatkan sumber sinar-X kosmis, yakni Cygnus X-3 dalam konstelasi Centaurus dan Lupus X-1 dalam konstelasi bintang Lupus. Dua yang disebut terakhir belum dipastikan sebagai lubang hitam, termasuk 339 sumber sinar-X lainnya yang dideteksi selama 2,5 tahun masa operasi Uhuru. Eksplorasi sumber sinar-X di kosmis masih dilanjutkan oleh satelit HEAO (High Energy Astronomical Observatory) atau Einstein Observatory tahun 1978. Satelit ini menemukan bintang ganda yang lain dalam konstelasi Circinus, yakni Circinus X-1 serta V861 Scorpii dan GX339-4 dalam konstelasi bintang Scorpius.

Tahun 1999, dengan biaya 2,8 milyar dollar, AS masih meluncurkan teleskop Chandra, guna menyingkap misteri lubang hitam. The Chandra X-ray Observatory sepanjang 45 kaki milik NASA ini telah berhasil membuat ratusan gambar resolusi tinggi dan menangkap adanya lompatan-lompatan sinar-X dari pusat galaksi Bima Sakti berjarak 24.000 tahun cahaya dari Bumi. Mencengangkan, karena bila memang benar demikian (lompatan sinar-X itu) menunjukkan adanya sebuah lubang hitam di jantung Bima Sakti, maka teori Albert Einstein kembali benar. Ia menyatakan, bahwa di jantung setiap galaksi terdapat lubang hitam!

“Dugaan semacam itu sungguh sangat dekat dengan kenyataan,” kata Frederick Baganoff yang memimpin penelitian, September 2001, kepada Reuters di Washington. Para ilmuwan pun mulai melebarkan pencarian terhadap putaran gas di sekitar tepi-tepi jurang ketiadaan ini, layaknya mencari pusaran air. Pencarian lubang hitam dan kebenaran teori-teori yang mendukungnya memang masih terus dilakukan para ahli, seiring makin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan. Pertanyaan kemudian, bila lubang hitam bertebaran di kosmis, apakah nanti pada saat kiamat, monster ini pula yang akan melenyapkan benda-benda jagat raya?

read more...

Selasa, 23 Maret 2010

TuneUp Utilities 2008

Terkadang komputer yang sedang kita pakai seringkali mengalami yang namanya error, hang, lamban, ato semacamnya. Karena seringnya dari penggunaan komputer tsb. Apalagi dgn memori yg dibilang relatif kecil membuat performa kompuer kita menjadi sering lamban ato malah bisa menyebabkan kerusakan. Nah, utk itu kali ini saya akn membgai ke kalian2 software yg bisa mengatasi maslah2 tersebut.

Tune Up Utilities 2008 dapat membantu kinerja komputer kita menjadi sedia kala dari kerusakan berat ato ringan, walaupun sering kita pakai. Tapi inget juga yaw utk men-check up ato men-scan komputr kita dgn software ini, yah minimal 3 x seminggu lah!!

Tune Up Utilities 2008 dilengkapi dgn banyak fitur2 yg dapat sangat membantu memperbaiki komputer kalian loch dari kerusakan!!! Selain itu juga, Tune Up Utilities 2008 juga bisa membantu kinerja Sistem Operasi Windows kalian lebih cepat, lebih nyaman, dan juga aman dgn hanya sekali klik.

Utk bisa kalian gunakan, silahkan download software ini disini beserta keygen-nya.

Selamat mencoba!!

read more...

Berwisata Spiritual Meniti Alunan Gamelan Kuno

Masyarakat Bali memiliki puspa ragam jenis gamelan. Dari segi bahan, gamelan Bali ada yang terbuat dari bambu dan umumnya dari campuran logam. Orkestra gamelan tua Bali yang terbuat dari bambu adalah Gamelan Gambang dan yang terbuat dari besi adalah Gamelan Slonding. Kedua barungan yang lazim dihadirkan dalam ritual keagamaan tersebut memiliki karakter musikal yang wingit. Gambang yang teduh nan kudus dan Slonding yang bening-magis menggetarkan relung spiritualitas nurani. Konon, pada zaman Bali Kuno, kedua gamelan ini berkumandang di tempat-tempat pertapaan di tengah hutan atau tempat-tempat terpencil di puncak gunung.

Kini di tengah semarak perkemabngan Gong Kebyar, Gambang dan Slonding kian sulit dijumpai. Namun, beruntung di Tenganan Pagringsingan, Slonding menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ritual keagamaan. Gamelan yang terbuat dari lempengan-lempengan besi tebal ini disimpan di Bale Agung dan hanya dikeluarkan dan di-tabuh pada prosesi upacara penting. Gamelan yang dimainkan 7-10 penabuh ini tampak mengalun magis mengiringi tradisi Abuang, tari sakral yang dibawakan pasangan pria dan wanita. Slonding juga ditabuh saat menyemangati tradisi makare atau perang pandan.

Di luar Tenganan, Slonding masih dijumpai di beberapa tempat, khususnya desa tua yang termasuk Desa Bali Age. Namun, jika di Tenganan, Slonding masih diusung secara takzim komunitasnya, kondisi di tempat-tempat lainnya memprihatinkan bahkan hampir punah.

Demikian pula halnya Gambang yang keberadaannya telah dilukiskan dalam Candi Penataran di Jawa Timur (abad ke-14 Masehi), kini makin terpinggirkan. Jarang ada upacara agama yang menapilkan gamelan uzur ini. Ansambel gamelan yang juga sudah disebut-sebut dalam Malat (cerita Panji) ini terdiri dari atas 4 buah instrumen bambu yang disebut gambang (pametit, penganter, penyelad, pamero, dan pengumbang), masing-masing dimainkan dengan dua pemukul bercabang dua. Gamelan berlaras pelog tujuh nada ini, kini hanya tampak dimainkan segelintir penabuh usia lanjut.

Padahal, kesenian tua seperti Gambang dan Slonding memiliki kandungan nilai estetik dan ekspresi kultural yang patut diselamatkan. “ISI Denpasar sudah sepatutnya memerankan dirinya untuk menyelamatkan bentuk-bentuk kesenian langka seperti Slonding dan Gambang,” ujar I Wayan Suharta, S.S.Kar., M.Si, Ketua Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan ISI.

Dalam rangka menyelamatkan gamelan langka itulah, tambahnya, ISI secara terprogram menundang narasumber gamelan Slonding dan Gambang hadir di kampus untuk menularkan ilmunya kepada generasi muda, para mahasiswa. Kendati belum menggembirakan, tampaknya kepedulian terhadap keberadaan kesenian langka belum sirna sama sekali. Saat Tumpek Krulut lalu, Pemkot Denpasar menghadirkan sekian jenis gamelan langka di Lapangan Puputan Badung, berkumandang bergantian. Demikian pula Dinas Kebudayaan Provinsi Bali secara periodik menyuguhkan bentuk-bentuk kesenian langka di Taman Budaya Denpasar. Sajian kesenian langka juga dapat disimak masyarakat di arena Pesta Kesenian Bali.

Penyelamatan bentuk-bentuk kesenian luhur yang telah mengisi dinamika kehidupan masyarakat, memang mesti disikapi dengan langkah konkret. Cermatilah, pencapaian estetik yang pernah diraih kesenian langka kita belakang tergerus tak terurus. Fungsi-fungsi sosial dan religius yang sempat diisinya terkikis. Makna-makna kultural dan filosofis yang dulu mengawalnya terpental entah ke mana. Tragisnya, kesenjangan bentuk-bentuk kesenian itu dengan generasi muda, makin lebar. Orientasi masyarakat kita di tengah gelombang globalisasi yang cenderung materialistis-kapitalistik, membuat butir-butir budaya itu tergelincir.

Oleh karena makin tak diperdulikan, bukan hanya di Bali, tidak sedikit bentuk-bentuk kesenian itu teronggok do pojok, hidup payah mati pun pasrah. Komunitas pendukungnya pun tak lagi memiliki ikatan batin dengan nilai keindahan yang mungkin dulu pernah disanjung-sanjung dan dibanggakan. Di Bali yang keseniannya integral dengan riuhnya upacara keagamaan juga harus berkonfrontasi dan berkompromi dengan perubahan zaman.

Sakaratul maut sedang menjemput dan merenggut sebagian nilai-nilai tradisi, termasuk warisan kesenian tradisional Bali. Padahal jika kita sadar adanya kandungan estetik-spiritualnya warisan seni tradisi dalam Gamelan Gambang dan Slonding tersebut justru dapat menjadikan modal kultural yang dapat diandalkan dalam percaturan globalisasi sekarang ini. Sayang, jagat kepariwisataan Bali belum mengeksplorasi alunan gamelan kuno Gamang dan Slonding sebagai subjek dan objek musik dalam konteks wisata spiritual.

read more...

Mengenal Kanker Ovarium Deteksi Dini dan Pencegahannya

Dewasa ini, seiring meningkatnya usia harapan hidup, terjadi pula pergeseran pola penyakit. Jika dulu penyakit yang mendominasi adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, bakteri, maupun virus, maka saat ini yang menjadi dominasi adalah penyakit generatif, maupun keganasan. Meskipun juga penyakit infeksi masih tetap merupakan masalah kesehatan saat ini.

Wanita adalah makhluk Tuhan yang lembut dan harus dilindungi, ia menyumbang 2/3 populasi manusia di Bumi. Maka, penting bagi kita untuk mengenal penyakit yang bisa menyerangnya, terutama penyakit keganasan. Penyakit keganasan pada wanita yang terbanyak adalah kanker payudara, lalu kanker leher rahim. Naumn, sebagai penyebab kematian tertinggi, disebabkan oleh kanker leher rahim.

Sedangkan di bidang kandungan, keganasan yang paling mematikan adalah kanker ovarium dan merupakan penyebab kematian 125.000 wanita di dunia dari 204.000 yang terdiagnosis. Pada tahun 2007 di Amerika dari 22.430 kasus, 15.280 di antaranya meninggal dunia dan insiden dari kanker ovarium cenderung mengalami peningkatan dalam dua dekade terakhir ini.

Kanker ovarium adalah kanker yang berkembang dari organ ovarium pada wanita, sekitar 90% kanker ovarium berasal dari lapisan epitel yang secara normal melapisi ovarium, sisanya berasal dari sel granulosa, sel induk (germ cell tumours) yang banyak menyerang wanita muda, sarcoma, dan limfoma. Oleh karena sifat epitel ovarium yang multipotensial sehingga dapat berdiferensiasi menjadi banyak tipe, tumor ovarium diklasifikasikan secara histopatologi menjadi tumor serous, mucinous, endometrioid, clear cell, brener, unifferentiated. Penting ditentukan apakah tumor tersebut jinak, borderline, dan ganas. WHO juga telah membuat klasifikasi kanker ovarium dan telah digunakan secara luas.

Faktor Risiko

Dalam mengenali penyakit ini penting bagi untuk diketahui apa saja faktor risiko yang dapat menginduksi terjadinya penyakit ini, antara lain sebagai berikut :

1. Faktor Reproduksi

Adanya riwayat reproduksi yang buruk terdahulu, memiliki anak yang sedikit (kurang dari 3), infertilitas, wanita lajang, menopause yang terlambat serta usia menarche (mens pertama kali) yang terlalu muda merupakan faktor risiko. Sedangkan ada faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko kanker ovarium adalah menyusui, namun belum diketahui secara pasti hubungan antara berapa lama menyusui dengan penurunan risiko.

2. Faktor Hormonal

Penggunaan hormon eksogen pada pengobatan yang berhubungan dengan menopause dapat meningkatkan risiko kanker ovarium, peningkatan berat badan juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit ini.

3. Faktor Genetik

Pada umumnya kanker ovarium bersifat sporadis, namun faktor keturunan menyumbang angka 5-10%, sehingga riwayat keluarga merupakan faktor penting dalam menentukan apakah seorang wanita memiliki risiko terkena kanker ovarium.

4. Faktor Lingkungan

Ras Kaukasian di negara-negara industri memiliki rata-rata tertinggi terkena penyakit ini. Pola diet ala western atau barat yang kaya daging dan sedikit sayuran telah diteliti meningkatkan insiden penyakit. Konsumsi tembakau juga meningkatkan risiko terutama jenis tumor mucinous. Sedangkan sayur-sayuran mempunyai efek menguntungkan menurunkan insiden kanker ovarium.

Gejala dan Keluhan

Setelah mengetahui faktor risiko, perlu dikenali gejala dan keluhan penyakit ini. Gejala yang dirasakan pasien pada penyakit ini pada umumnya tidak khas. Yang paling sering adalah keluhan perasaan berat dan tidak nyaman pada perut bagian bawah disertai nyeri, keluhan ini makin memberat seiring dengan perkembangan penyakit. Keluhan yang lain adalah sering kencing dan sulit buang air besar, keluhan ini timbul jika massa tumor menekan saluran kencing dan pencernaan.

Pada pemeriksaan fisik (perut dan kandungan) seringkali ditemukan massa di dalam panggul dengan bermacam-macam variasi keakuratan pemeriksaan fisik sekitar 70,2% dan dipengaruhi banyak hal seperti kerjasama penderita, indek masa tubuh penderita, dan lain-lain, sehingga diperlukan pemeriksaan tambahan untuk menegakkannya, dalam hal ini USG dan penanda tumior (CA 125). USG, terumata USG transvaginal lebih baik daripada trans abdominal karena memberikan resolusi yang lebih tajam, namun gambaran yang dihasilkan terbatas dan tidak dapat digunakan pada pasien yang masih virgin.

Kombinasi semuanya dari anamnesis, pemeriksaan USG, dan penanda tumor menghasilkan pemeriksaan yang lebih akurat yang dinamakan Risk of Malignancy Index (RMI), dengan sensitivitas 87% dan spesifitas 97% sehingga RMI direkomendasikan untuk memprediksi keganasan ovarium prabedah. Hal ini sangat diperlukan karena penatalaksanaan tumor jinak ovarium dan tumor ganas berbeda.

Selanjutnya, perihal penatalaksanaannya. Pembedahan memegang peranan penting dalam penatalaksanaan penyakit ini terutama berkaitan dengan penentuan diagnosis (diagnosis durante operasi) melalui pemeriksaan frozen section (FZ), perluasan penyakit (stadium)/surgical staging, dan tentunya penangkatan tumor sendiri.

Semua penjelasan di atas adalah penting. Namun yang terpenting dalam usaha memerangi penyakit ini adalah pencegahan (primer) dari penyakit ini. Karena, pencegahan tidak memerlukan biaya yang besar dan relatif mudah dibandingkan dengan mengobati (sekunder).

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah meminimalkan faktor risiko yang ada, membiasakan diri dengan pola hidup sehat, diet sehat, melakukan pemeriksaan fisik atau kunjungan ke dokter setiap tahun, dan prevensi dengan obat-obatan seperti kontrasepsi oral dapat menurunkan risiko penyakit ini. Namun, risiko kaknker payudara meningkat sehingga diperlukan konseling dalam hal ini, bedah profilaksis (pencegahan) dengan mengangkat kedua ovarium efektif untuk wanita yang memiliki risiko tinggi dan dilakukan di atas usia 35 tahun.

read more...

Rekor Guiness Pecah Lagi Hezi Dean Bertahan Hidup 64 Jam Dalam Balok Es Delapan Ton


Rekor bertahan hidup dalam balok es milik David Blaine telah bertahan selama sembilan tahun, tanpa ada yang berhasil menumbangkannya. Namun, akhir tahun 2009, upaya mematahkan rekor itu akhirnya berhasil. Adalah Hezi Dean, pesulap muda dari Israel, berhasil bertahan hidup selama 64 jam di dalam balok es seberat 8 ton. Ia menumbangkan rekor lama 58 jam atas nama David Blaine yag diukir di New York Times Square pada tahun 2000.

Para simpatisan yang berkumpul di Rabin Square, Tel Aviv, Israel, berteriak-teriak memberia semangat pada Hezi Dean agar dia tetap bertahan. Sementara paramedis berjaga-jaga untuk memberi pertolongan jika terjadi hal-hal yang diluar kendali. “Jangan mati Hezi Dean! Jangan mati Hezi Dean!” Teriak para pendukung menyemangati.

Keinginan menumbangkan rekor David Blaine, yang juga seorang pesulap kondang, memang sejak lama menjadi impian Hezi Dean. Ambisi itu muncul karena banyak yang mencoba namun gagal. Karena itu, ia bekerja keras menyiapkan diri, tidak mau mengikuti jejak pendahulunya yang akhirnya kandas. Hasil kerja keras Hezi Dean membuahkan hasil ketika ia keluar hidup-hidup dari balok es yang suhunya di bawah 0 °C.

Ini merupakan aksi luar biasa. Karena pesulap berusia 29 tahun ini berada dalam balok es itu hanya mengenakan kaos tipis dan celana jeans. Dalam keadaan lemas, dia dipapah keluar dari balok es yang sudah dipotong itu, lalu masuk ke dalam ambulans yang langsung melarikannya ke rumah sakit.

Sejauh ini belum diketahui bagaimana kondisi kesehatan Hezi Dean setelah aksi nekatnya itu. Namun diperkirakan pesulap muda ini tidak akan pulih dalam waktu yang cepat. David Blaine dalam sebuah wawancara mengaku, berada dalam balok es selama 58 jam, adalah pengalaman yang sangat berat.

Akibatnya, kesehatannya menjadi sangat terganggu. Bahkan dia tidak bisa berjalan selama satu bulan. Bisa jadi Blaine merasa kapok. Karena sempat terucap darinya, tidak ingin lagi melakukan aksi yang berat seperti itu.

Sepanjang kariernya itu, David Blaine telah melakukan sejumlah aksi berbahaya yang akhirnya tercatat dalam rekor dunia. Hal ini juga menjadi ilhampara pesaingnya untuk berusaha menumbangkan rekor-rekor yang telah dibukukannya. Selain bertahan dalam balok es terlama, Blaine juga pernah mencatat aksi spektakulernya yakni tinggal dalam kotak yang menggantung di atas Sungai Times, London, selama 44 hari, pada tahun 2003. selama 1 bulan lebih ia tinggal di dalam kotak transparan dimana segala aktivitasnya di dalam tersebut dapat dilihat semua orang yang melintas di sana.

Aksi Blaine ini mengilhami Stuart Kettell, asal Inggris, yang juga berencana hidup dalam kotak transparan yang digantung di udara selama sepekan, pada 28 Maret 2010 nanti. aksi Stuart ini dimaksudkan dalam rangka mengupulkan dana bagi yayasan Kanker McMillan.

read more...